Wednesday, January 9, 2013

Top down goals strategy

Ajarin tentang top down goals & strategy dong..

Minggu lalu saya sempat ditanya oleh rekan saya di Agate, Dian, tentang top down goals dan strategy setting. Dia bilang yang dia lakukan masih lebih sering bottom up.
Oke, bedanya bottom up dan top down itu seperti apa?

Bottom up

Bottom up itu menentukan strategi kita berdasarkan kondisi kita sekarang dan apa yang kita punya, semacam memaksimalkan yang kita miliki.
Contohnya untuk divisi HR, mengoptimalkan sistem rekrutmen karena jumlah pelamar kerja per bulan meningkat adalah strategi yang baik untuk mengatasi masalah waktu yang terlalu banyak tersita untuk mengolah tumpukan lamaran kerja yang ada.

Top down

Sedangkan top down itu lebih ke menentukan apa yang kita perlu lakukan untuk mencapai suatu target yang kita tentukan, dalam kondisi belum tentu semua resource yang kita butuhkan sudah kita miliki.
Contohnya untuk divisi HR, anggapklah kita menargetkan untuk memaksimalkan jumlah crew di akhir tahun depan menjadi 50 orang dari kondisi sekarang 35 orang, kita perlu membuat strategi untuk merekrut 15 orang crew sepanjang tahun ini. Nah, jika ternyata dirasa kita memerlukan sistem baru yang lebih optimal untuk rekrutmen, kita rencanakan juga untuk membuat sistem itu tahun ini.

Jadi bedanya apa?

Masalah dengan bottom up strategy, walau memang bagus dan tepat guna, adalah berpeluang untuk tidak sesuai dengan kebutuhan divisi lain atau bahkan kebutuhan perusahaan. Dari contoh di atas, membuat sistem rekrutmen yang optimal mungkin bukan strategi yang baik kalau ternyata kapasitas crew sudah mencapai batas maksimum dan tidak berencana untuk merekrut dalam waktu dekat.
Sedangkan dengan top down strategy, bisa dipastikan kalau strategi tiap divisi akan sejalan dengan kebutuhan perusahaan. Dan jika ada halangan atau perubahan kondisi di tengah perjalanan, kita bisa mengubah strategi dengan tetap mengarah ke tujuan kita, seperti saat mengemudikan kendaraan.

Bisnis itu seperti menyetir, kalau ada masalah kita bisa pilih jalan lain tapi tetap mendekati ke tujuan akhir kita.

Jadi caranya bagaimana?

Untuk membuat top down strategy sederhananya seperti ini:
1. Tentukan target akhir kita. Bisa berdasarkan visi atau mimpi, bisa juga berdasarkan contoh perusahaan lain.
2. Cari tahu kondisi perusahaan kita seperti apa, sedetail mungkin.
3. Lakukan gap analysis. Cari tahu perbedaan antara kondisi kita saat ini dengan kondisi ideal yang kita inginkan.
4. Tentukan apa saja yang perlu kita lakukan atau miliki untuk mencapai kondisi idel yang kita inginkan.

Semoga berguna :) So, do you have a new target to achieve this year?

No comments:

Post a Comment